GuidePedia

1
Entah kenapa tiba tiba diri ini ingin menuliskan mengapa diri ini bisa menjadi seperti saat seperti ini. Saat diri ini banyak mengetahui berbagai hal walau hanya cupliaknnya. Di sebuah halaman web resmi dayah terpadu Bustanul Arifin. Tulisan ini lebih memfokuskan pada ucapan terima kasih kepada guru guruku yang membina ruhku dan memberikan ilmunya untukku. Dalam pemaparan daftar guru guru yang berperan besar dalam kehidupanku nantinya akan dirunut sesuai dengan tingkat pendidikanku, walaupun pada sebenarnya ada guru yang lebih dominan membentuk karakterku pada jenjang yang berbeda.
Mereka Yang Mengantarkan Kepada Kesuksesan

 

Bu Mulyani – Mengenalkan A,B dan C

Dialah ibu guru yang mengajariku pada waktu kelas 1 di MIN Janarata pada tahun 1995 silam. Beliau pula yang menjadi wali kelasku saat itu. Dengan ilmu yang diberikannya kini aku bisa membaca dan menuliskan semua ide. Dengan ilmu yang disalurkan oleh Bu Mulyani ini juga aku bisa mengetik dan mengukir jasa jasa guruku untukku. Bu Mulyani pada terakhir kali aku mengenalnya bertempat tinggal di Kampung Mutiara kecamatan bandar kabupaten Bener Meriah. Dengan pengenalan hurup oleh dirinya untukku dan teman temanku aku menjadi tahu betapa banyaknya ilmu dan hikmah yang bertaburan di dunia ini yang siap untuk dipungut oleh seorang mu’min dan muslim.
 

Pak Armada – Metode Hafalan Yang Ampuh

Inilah Pak Armada yang sangat terkenal dengan kejamnya ketika aku sekolah dulu. Aku masih ingat benar bahwa dalam menyampaikan materi beliau hanya menyuruh mencatat rangkuman dan menghafalkan rangkuman itu, hanya itu saja. Dan sungguh menakjubkan, ternyata hafalan rangkuman pada tingkat MIN itu dikemudian hari aku bawa hafalan itu ketingkat SMP, SMA bahkan ketika aku duduk bangku kuliah. Kerasnya beliau dalam mendidik kami ternyata adalah hal yang pantas ditiru walaupun terkadang ada satu dua teman yang terpaksa beridiri karena malas menghafal
 

Abuya Syarqawi Abdusshamad – Pembina Ruh dan Guru Spektakulerku

Sebenarnya ingin sekali diri ini menempatkan Abuya pada urutan pertama dalam mengukir nama nama guruku. Namun aku ingin menuliskan nama mereka secara sistematis dari akar kepuncak. Abuya, sungguh tulisan ini tidak mungkin bisa melukiskan jasa beliau untukku, untuk duniaku dan untuk akhiratku. Pertama kali aku bertemu dengan beliau, airmataku menetes ketika mendengarkan nasihatnya pertama kali. Waktu itu tahun 2000. Aku baru saja menyelasaikan pendidikan dasar, aku meneruskan pendidikanku ke Pesantren sekaligus Sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP). 6 tahun lamanya aku didikanya, banyak ilmu yang ia berikan kepadaku. Aku masih ingat, pertama kali ilmu yang beliau berikan kepadaku adalah hadits tentang orang yang pertama kali masuk surga, sobat El Bustany tentu tau dan hafal benar dengan hadits ini.
 
Pada hari berikutnya, karena guru di pesantren ini masih terbatas, Abuya kembali menjadi guru dibidang ilmu umum, Abuya mengajarkan Geografi. Dan sungguh luarbiasa, tanpa maksud merendahkan guru yang membidangi Geografi, sungguh penjalsan oleh beliau lebih cepat kutangkap dan cerna daripada guru Georafi berikutnya. Semua ilmu yang beliau berikan dipaparkan dan sangat menyenangkan kami para murid muridnya, aku tidak tahu apa rahasianya, apakah ini keahlian, atau ini sebuah karomah? Wallahu a’lam.
 
Di umur beliau yang masih 25 tahun kala itu, sudah mendirikan pondok pesantren yang berusaha membentuk generasi sholeh dan akrom terhadap murid muridnya. Semoga cita cita mulia ini dimudahkan oleh Allah. Setiap belajar dengan beliau, aku pasti selalu mengajukan pertanyaan, dan ilmu yang sangat kusukai ketika aku masih tingkat SMP itu adalah ilmu Nahwu. Aku sangat ingat dengan pesan beliau untuk menghafal semua pelajaran walapun belum paham, yang penting hafal saja. Aku mencoba menjalankan pesan beliau dan memang benar, pada tingkat berikutnya barulah aku mengerti dengan yang aku hafal itu, dan syukurnya lagi aku tidak perlu lagi repot repot menghafal materi pada jenjang berikutnya karena aku sudah hafal terlebih dahulu.
 
Waktu terus berlalu, aku pun melanjutkan pendidikan tingkat atas di dayah terpadu ini. Aneka macam ilmu pun diberikan oleh beliau kepadaku dan teman seperjuangan denganku, dalam tulisan singkat ini. Kucoba mengabsen mereka teman seperjuanganku angkatan pertama, mereka adalah ; Akhir Mali, Al Kazwini, Hulfah, Irwandi, Ikhlas Ridha, Salmiati, Wahdalia, Tanti Popina, Leni Rahmayani, Ratna Julita, dan Asri.
 
Dengan keuletan dan kegigihan beliau dalam membimbingku dan kawan kawanku aku jadi tahu apa itu isim mufrad, aku jadi mengerti mengapa jika berwudhu antara menyapu kepala dengan membasuh tangan lebih didahulukan tangan, padahal secara logika pekerjaan yang lebih dekat setelah membasuh muka ketika berwudu adalah menyapu kepala, bukan malah membasuh tangan. Dengan ilmu yang beliau berikan juga aku sangat mudah menjalani materi kuliah ketika aku masih jadi mahasiswa 2012 silam. Terima kasih abuyaku. Kau lah pembentuk ruhku.
 

Tgk Saidi – Master English Forever

Sungguh beliau adalah guru yang luar biasa. Aku masih ingat ucapan beliau “Kenapa harus belajar bahasa inggris?”. Waktu itu beliau mencontohkan kepada benda elektronik yang memberikan penjelasan tentang benda tersebut menggunakan bahasa inggris. Antara tgk saidi dengan Abuya adalah dua guru yang tidak bisa dipisahkan, mereka ibarakan koin yang memiliki dua sisi yang sama sama memiliki arti dan kontribusi. Hal yang unik yang pernah ada adalah ketika selesai sholat ashar, abuya pun mengambil sebatang kapur tulis dan menuliskan beberapa mufrodat dipapan tulis kala itu. Selesai abuya menuliskan mufrodat, tgk saidi pun bangkit dan menuliskan vocabulary dari arti yang dituliskan abuya sebelumnya. Sebuah kerjasama membentuk keilmuan kami yang pantas untuk ditiru oleh guru guru penerus mereka.
 
Kepada tgk saidi aku sering menanyakan kata kata tertentu dalam bahasa inggrisnya. Setiap jawaban beliau akan aku tulis dan aku hafalkan. Vocabulary yang aku hafalkan hanyalah dua lembar buku tulis, setiap lembarnya terdiri dari dua kolom, nah, vocabulary itulah menjadi modalku saat ini. Dengan modal bahasa inggris yang beliau ajarkan, penguasaan dunia pun berada didepan mataku, dulunya aku gaptek dan kaku benar dengan yang namanya komputer, namun alhamdulilah kini aku mampu memperbaiki komputer bahkan merakitnya berkat ilmu bahasa inggris dari beliau serta pelatihan yang diadakan dipesantren pada tahun 2005 silam. Dengan bahasa inggris ini pula diriku paham walau hanya sedikit tentang bahasa HTML, PHP, bahkan dunia hacking dan penetration testing aku kuasai berkat ilmu dasar bahasa inggris yang beliau ajarkan. Terima kasih tgk saidi, ilmu bahasa inggris dari mu mengantarkanku kepada penguasaan teknologi.
 

Pak Sumardi – Matematika Itu Menyenangkan

Dalam sejarah aku belajar matematika, matematika itu adalah pelajaran yang paling menakutkan, tapi pak sumardi bisa membuang anggapan itu semua. Hal itu terbukti dengan keberhasilan beliau menarik minat kami belajar matematika. Hampir setiap teman mengatakan belajar matematika bersama beliau sangat menyenangkan. Aku tidak tahu apa rahasia beliau. Yang aku tangkap saat itu beliau hanya menggantikan angka dari contoh soal yang ada. Kini beliau sudah lebih dahulu menghadap Allah, semoga amal ibadahnya diterima Alllah dan dilipat gandakan pahalanya.
Terima kasih guru guruku, jasamu sungguh besar.

Post a Comment

 
Top